Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

PERBEDAAN JURNAL PENYESUAIAN DENGAN JURNAL PEMBETULAN

Gambar
Salah satu pertanyaan paling klasik di  Akuntansi  Keuangan adalah “ apa bedanya jurnal penyesuaian dengan pembetulan? ” Sebuah pertanyaan yang sangat mendasar. Dengan logika umum, yang namanya “disesuaikan” dengan “dibetulkan/dikoreksi” memang mirip-mirip. Ahli bahasa mungkin menyebut kata “disesuaikan” sebagai bentuk eufimisme atau penghalusan dari istilah “koreksi”. Inilah yang sering membuat masyarakat umum menjadi bingung ketika mencoba memahami akuntansi. Masyarakat umum bingung, mungkin tidak apa-apa, toh mereka tidak bekerja di bidang akuntansi. Namun menjadi repot ketika kebingungan yang sama terjadi pada mereka yang bekerja di bidang akuntansi. Kebingungan yang sama lumrah terjadi pada pelajar/mahasiswa jurusan Akuntansi—terutama di tahun-tahun pertama belajar. Agar terbebas dari kebingungan ini, hal pertama yang perlu disadari adalah: Akuntansi menggunakan istilah teknis tersendiri yang berbeda dengan istilah umum. “Penyesuaian” dan “Pembetulan/Koreksi”, dalam akunt

LOGIKA LAPORAN KEUANGAN

Gambar
Produk akhir dari proses  akuntansi , yang paling penting, adalah laporan keuangan. Dengan membaca laporan keuangan,  manajemen , pemilik perusahaan, dan sesiapapun yang berkepentingan, bisa mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Ironinya, dari sekian banyak pihak yang berkentingan atas produk ini, yang sungguh-sungguh memahami logika laporan keuangan tidak banyak. Dan itu bisa dimengerti karena mereka memang berasal dari kalangan yang berbeda-beda—mungkin malah lebih banyak yang dari luar akuntansi dan keuangan . Yang sulit untuk dimengerti adalah bila: orang accounting (yang membuat laporan itu sendiri) yang tidak sungguh-sungguh memahami logika di balik laporan keuangan. Boleh percaya boleh tidak, yang seperti ini sudah pernah saya temukan berkali-kali. “ Mana mungkin. Bukankah orang-orang accounting memang dididik dan ditempa—sejak di bangku kuliah—untuk sungguh-sungguh menguasai akuntansi? ” Mungkin ini kenyataan pahit yang harus ditelan, sekaligus tantangan yang harus dij